Memahami syarat pendirian firma merupakan langkah awal yang sangat penting bagi pelaku usaha yang ingin menjalankan bisnis berbentuk persekutuan. Firma masih menjadi pilihan badan usaha bagi pengusaha yang mengutamakan kepercayaan antar sekutu serta pengelolaan usaha secara langsung. Namun, banyak pelaku usaha belum memahami secara menyeluruh aspek legalitas dan ketentuan hukumnya.
Dalam praktiknya, pendirian firma memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan PT atau CV. Firma bukan merupakan badan hukum, tetapi tetap wajib memenuhi ketentuan administrasi dan perizinan usaha. Oleh karena itu, pemahaman mengenai persyaratan pendirian firma menjadi krusial agar usaha dapat berjalan tanpa hambatan hukum.
Kesalahan dalam pemenuhan syarat sering kali menyebabkan masalah di kemudian hari, seperti kesulitan pengurusan izin usaha, perbankan, hingga sengketa antar sekutu. Dengan memahami persyaratan pendirian firma menurut hukum, risiko tersebut dapat diminimalkan sejak awal.
Artikel ini disusun untuk memberikan panduan lengkap, sistematis, dan mudah dipahami mengenai syarat, prosedur, biaya, serta kesalahan umum dalam pendirian firma. Seluruh pembahasan menggunakan pendekatan formal dan sesuai regulasi yang berlaku di Indonesia.
Baca Juga : Kelebihan dan Kelemahan Firma: Berikut Ini Penjelasannya
Pengertian Firma dan Kaitan dengan Syarat Pendirian Firma
Definisi Firma dalam Hukum Dagang Indonesia
Firma adalah bentuk persekutuan usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih untuk menjalankan usaha bersama dengan satu nama. Dalam konteks syarat pendirian firma, penting dipahami bahwa firma diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD). Setiap sekutu bertanggung jawab penuh atas seluruh kewajiban perusahaan.
Berbeda dengan badan hukum, firma tidak memiliki pemisahan kekayaan antara perusahaan dan sekutu. Hal ini menyebabkan seluruh harta pribadi sekutu dapat digunakan untuk menanggung kewajiban firma. Oleh sebab itu, pemenuhan syarat pendirian harus dilakukan dengan perencanaan matang.
Karakteristik Firma sebagai Persekutuan Usaha
Karakter utama firma terletak pada kepercayaan antar sekutu. Semua sekutu memiliki hak untuk bertindak atas nama firma. Inilah mengapa persyaratan pendirian firma usaha tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga menyangkut kesepakatan internal yang kuat.
Setiap sekutu bertanggung jawab secara tanggung renteng. Dengan memahami karakter ini sejak awal, para pendiri dapat menyusun perjanjian firma yang adil dan jelas.
Perbedaan Firma dengan CV dan PT
Perbedaan utama firma dengan CV dan PT terletak pada status badan hukumnya. Firma dan CV bukan badan hukum, sedangkan PT adalah badan hukum. Namun, syarat pendirian firma relatif lebih sederhana dibandingkan PT, meskipun tanggung jawabnya lebih besar.
Pemilihan bentuk usaha harus disesuaikan dengan skala dan risiko bisnis. Firma cocok untuk usaha kecil hingga menengah yang dijalankan secara aktif oleh para sekutunya.
Syarat Pendirian Firma yang Wajib Dipenuhi
Persyaratan Subjektif dalam Pendirian Firma
Syarat subjektif mencakup identitas para pendiri firma. Minimal harus ada dua orang sebagai sekutu. Setiap pendiri wajib cakap hukum dan menyepakati pendirian firma secara sadar. Kesepakatan ini menjadi dasar utama dalam persyaratan pendirian firma menurut hukum.
Kesepakatan antar sekutu sebaiknya dituangkan secara tertulis untuk menghindari konflik di kemudian hari. Meski firma didasarkan pada kepercayaan, dokumentasi tetap menjadi elemen penting.
Syarat Objektif dan Dokumen Pendirian Firma
Syarat objektif meliputi dokumen administratif seperti KTP, NPWP, alamat usaha, serta bidang usaha yang akan dijalankan. Dokumen ini diperlukan saat pembuatan akta pendirian firma oleh notaris.
Akta pendirian merupakan dokumen utama yang membuktikan keberadaan firma secara legal. Tanpa akta notaris, syarat pendirian firma dianggap belum terpenuhi secara sah.
Persyaratan Akta Notaris sebagai Syarat Pendirian Firma
Akta pendirian firma harus dibuat di hadapan notaris dan memuat informasi penting seperti nama firma, identitas sekutu, modal, serta pembagian keuntungan. Akta ini menjadi dasar untuk pengurusan izin usaha lanjutan.
Notaris berperan memastikan bahwa pendirian firma sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Oleh karena itu, pemilihan notaris berpengalaman sangat disarankan.
Prosedur dan Tahapan Memenuhi Syarat Pendirian Firma
Penyusunan Kesepakatan Antar Sekutu
Tahap awal adalah menyusun kesepakatan internal. Kesepakatan ini mencakup pembagian peran, tanggung jawab, serta mekanisme pengambilan keputusan. Dalam praktik syarat pendirian firma, kesepakatan ini sangat menentukan kelangsungan usaha.
Kesepakatan yang jelas dapat mencegah konflik bisnis di masa depan. Oleh sebab itu, tahap ini tidak boleh dianggap sepele.
Pembuatan Akta dan Pendaftaran Administrasi
Setelah kesepakatan tercapai, langkah berikutnya adalah pembuatan akta pendirian firma di notaris. Akta ini kemudian digunakan untuk pengurusan NPWP dan Nomor Induk Berusaha (NIB).
Proses ini menjadi bagian penting dari prosedur dan persyaratan pendirian firma agar usaha diakui secara administratif oleh pemerintah.
Pengurusan Izin Usaha dan Legalitas Tambahan
Firma yang telah memiliki NIB wajib menyesuaikan izin usaha dengan bidang kegiatan yang dijalankan. Legalitas tambahan ini memastikan firma dapat beroperasi secara sah dan profesional.
Informasi resmi terkait perizinan usaha dapat dirujuk melalui Kementerian Investasi / BKPM sebagai sumber terpercaya.
Biaya dan Waktu Pengurusan Syarat Pendirian Firma
Estimasi Biaya Pendirian Firma
Biaya pendirian firma relatif lebih terjangkau dibandingkan PT. Biaya utama meliputi jasa notaris dan pengurusan administrasi. Besaran biaya tergantung kompleksitas akta dan lokasi notaris.
Pemahaman biaya sejak awal membantu pelaku usaha merencanakan anggaran secara realistis.
Estimasi Waktu Pengurusan Pendirian Firma
Waktu pengurusan biasanya berkisar antara 3–7 hari kerja, tergantung kelengkapan dokumen. Jika syarat pendirian firma telah dipenuhi dengan baik, proses dapat berjalan lebih cepat.
Keterlambatan umumnya terjadi akibat dokumen tidak lengkap atau kesalahan data.
Faktor yang Mempengaruhi Cepat atau Lambatnya Proses
Faktor utama meliputi kesiapan dokumen, koordinasi antar sekutu, serta responsivitas notaris. Konsultasi sejak awal dapat membantu mempercepat seluruh proses pendirian.
Kesalahan Umum dalam Memenuhi Syarat Pendirian Firma
Tidak Membuat Kesepakatan Tertulis yang Jelas
Banyak firma bermasalah karena kesepakatan hanya dilakukan secara lisan. Hal ini berisiko tinggi jika terjadi perselisihan antar sekutu.
Mengabaikan Tanggung Jawab Pribadi Sekutu
Karena firma bukan badan hukum, setiap sekutu bertanggung jawab penuh secara pribadi. Kurangnya pemahaman aspek ini sering menjadi kesalahan fatal.
Mengurus Legalitas Secara Tidak Lengkap
Mengabaikan izin usaha lanjutan dapat menyebabkan firma mengalami kendala operasional. Oleh karena itu, seluruh persyaratan pendirian firma harus dipenuhi secara menyeluruh.
Kesimpulan
Memahami dan memenuhi syarat pendirian firma secara benar merupakan fondasi penting bagi kelangsungan usaha. Dengan mengikuti prosedur hukum, menyiapkan dokumen lengkap, serta menyusun kesepakatan yang jelas, firma dapat beroperasi secara legal dan profesional. Pendekatan yang tepat sejak awal akan membantu menghindari risiko hukum dan konflik bisnis di masa depan.
Baca Juga : Perbedaan Firma dan CV: Penjelasannya Seperti Berikut
FAQ – Syarat Pendirian Firma
Minimal dua orang sebagai sekutu.
Ya, akta notaris merupakan syarat utama pendirian firma.
Tidak, firma bukan badan hukum.
Ya, untuk menjalankan usaha secara legal.
Ya, seluruh sekutu bertanggung jawab penuh atas kewajiban firma.