Modal mendirikan yayasan menjadi salah satu hal utama yang harus dipertimbangkan sebelum membentuk sebuah lembaga sosial yang berbadan hukum. Tidak seperti badan usaha, yayasan tidak memiliki pemilik dan tidak bertujuan mencari keuntungan. Namun demikian, untuk mendirikan sebuah yayasan secara legal dan operasional, dibutuhkan modal awal yang mencukupi. Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara rinci seputar modal awal yayasan, mulai dari aspek hukum, pembiayaan, hingga strategi pengelolaan dana.
Apa Itu Yayasan dan Tujuan Pendirianya?
Yayasan adalah badan hukum yang dibentuk untuk tujuan sosial, keagamaan, dan kemanusiaan. Bentuk lembaga ini sering digunakan oleh individu maupun kelompok yang ingin berkontribusi kepada masyarakat melalui kegiatan non-profit. Berbeda dari perusahaan, yayasan tidak membagikan hasil usaha kepada pendirinya. Namun, yayasan tetap memerlukan dukungan finansial untuk menjalankan program dan operasionalnya. Karena itu, memahami struktur modal mendirikan yayasan menjadi sangat penting sejak awal pendirian.
Berapa Modal yang Harus Disiapkan untuk Mendirikan Yayasan?
Pertanyaan seputar modal mendirikan yayasan sering muncul dari calon pendiri yang ingin memastikan legalitas dan kelancaran operasional lembaga. Umumnya, modal minimal yang disarankan untuk mendirikan yayasan adalah Rp10.000.000 dalam bentuk kekayaan yang dipisahkan, baik berupa uang tunai, barang, maupun aset tetap lainnya.
Namun jumlah tersebut bisa lebih tinggi tergantung kebutuhan dan lingkup aktivitas yayasan. Modal ini akan dicantumkan dalam akta pendirian dan menjadi kekayaan awal yayasan yang tidak dapat digunakan untuk kepentingan pribadi, melainkan dikelola untuk mendukung kegiatan sosial.
Baca Juga : Nama Yayasan dalam Bahasa Asing: Bagaimana Menurut Hukum?
Ketentuan Hukum Terkait Modal Awal Yayasan
Dalam peraturan hukum Indonesia, terutama Undang-Undang No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan dan perubahannya melalui UU No. 28 Tahun 2004, dinyatakan bahwa:
- Yayasan harus memiliki kekayaan awal yang dipisahkan dari kekayaan pribadi pendirinya.
- Kekayaan awal ini menjadi bagian dari identitas yayasan dalam akta notaris.
- Modal awal yayasan tidak boleh digunakan untuk tujuan pribadi, melainkan dikelola oleh pengurus untuk kepentingan kegiatan sosial.
Regulasi ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap yayasan memiliki landasan keuangan yang stabil dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
Perbedaan Modal Yayasan dengan Badan Usaha Lain
Salah satu hal yang membedakan modal mendirikan yayasan dengan modal mendirikan PT (Perseroan Terbatas) adalah tujuan penggunaan modal itu sendiri. Modal dalam PT digunakan sebagai dasar operasional untuk kegiatan komersial dan laba dapat dibagikan kepada pemilik. Sementara itu, dalam yayasan:
- Modal awal bersifat non-komersial
- Tidak ada pembagian keuntungan
- Semua pendapatan, termasuk donasi dan hasil usaha, harus digunakan untuk program sosial
Perbedaan ini sangat penting untuk dipahami agar tidak menyalahgunakan status badan hukum yang dimiliki.
Apa Saja Komponen Biaya dalam Mendirikan Yayasan?
Menyiapkan modal awal yayasan tidak hanya berarti menyediakan dana pokok yang dicantumkan di akta. Anda juga harus memperhitungkan berbagai komponen biaya lainnya, antara lain:
Modal Kekayaan Awal
Merupakan jumlah kekayaan yang dicantumkan secara resmi sebagai milik yayasan. Bentuknya bisa berupa uang tunai, kendaraan, peralatan, properti, atau aset lainnya yang mendukung operasional yayasan.
Biaya Notaris dan Legalitas
Pembuatan akta pendirian yayasan memerlukan jasa notaris. Biaya notaris bisa bervariasi, mulai dari Rp3 juta hingga Rp10 juta, tergantung lokasi dan kompleksitas dokumen. Selain itu, terdapat biaya pengesahan di Kementerian Hukum dan HAM, serta biaya administrasi lainnya.
Biaya Operasional Awal
Setelah yayasan berdiri, dibutuhkan dana untuk aktivitas awal seperti:
- Biaya sewa tempat
- Pengadaan alat kerja dan perlengkapan
- Promosi atau sosialisasi program
- Pembentukan struktur pengurus dan staf awal
Tips Menyiapkan Dana untuk Pendirian Yayasan
Untuk memulai yayasan dengan fondasi finansial yang sehat, berikut beberapa tips menyiapkan modal mendirikan yayasan:
- Susun Rencana Anggaran Terperinci
Rancang anggaran minimal untuk legalitas, operasional awal, dan program 3–6 bulan ke depan. - Pisahkan Dana Pribadi dengan Dana Yayasan
Gunakan rekening terpisah agar lebih transparan dan mempermudah pelaporan keuangan. - Cari Donatur Sejak Awal
Jika memungkinkan, komunikasikan visi yayasan kepada calon donatur yang dapat mendukung pembentukan awal. - Gunakan Aset Non-Tunai sebagai Kekayaan Awal
Tidak semua modal awal harus berupa uang. Properti, kendaraan, atau peralatan juga bisa dimasukkan sebagai aset yayasan.
Kesimpulan: Rencana Modal Adalah Kunci Yayasan yang Berkelanjutan
Menentukan dan menyiapkan modal mendirikan yayasan adalah langkah awal yang menentukan keberlangsungan lembaga sosial yang ingin Anda bangun. Dengan memahami besarnya modal awal yayasan, pendiri bisa merancang strategi keuangan yang tepat, patuh hukum, dan berkelanjutan.
Ingat, tujuan yayasan bukanlah untuk mengejar keuntungan, melainkan memberi manfaat sosial. Oleh karena itu, pengelolaan dana yang profesional sejak awal menjadi kunci keberhasilan operasional dan reputasi yayasan di masa depan.
Baca Juga : Jasa Pendirian Yayasan: Proses Mudah dan Cepat