Bootstrapping vs Cari Investor? Mungkin Jadi Keputusan Finansial Terpenting Startup-mu

bootstrapping dalam bisnis startup | founders.co.id
Baik bootstrapping maupun mencari investor sendiri, keduanya ditujukan untuk Anda memiliki dana dalam mengembangkan bisnis Anda.

Membangun bisnis baru adalah tantangan besar yang membutuhkan banyak persiapan dan perencanaan. Dari sekian banyak elemen membangun bisnis, pengelolaan finansial bisa dianggap sebagai salah satu faktor yang paling berperan dalam menentukan sukses tidaknya sebuah startup atau perusahaan apapun. Baik bootstrapping maupun mencari investor sendiri, keduanya ditujukan untuk Anda memiliki dana dalam mengembangkan bisnis Anda.

Konten:

  1. Apa itu Bootstrapping dalam Startup?
  2. Bedanya Bootstrapping dan Mencari Investor?
  3. Kelebihan Bootstrapping
  4. Kekurangan Bootstrapping
  5. Contoh Startup yang Sukses dengan Bootstrapping
  6. Memutuskan Antara Membangun Modal Sendiri atau Mencari Investor

Salah satu keputusan finansial terpenting yang harus diambil oleh seorang pengusaha adalah memutuskan apakah akan menggunakan bootstrapping atau mencari investor.

Apa itu Bootstrapping dalam Startup?

Bootstrapping adalah proses membangun bisnis dengan menggunakan sumber daya internal. Dalam konteks startup, bootstrapping mengacu pada memulai bisnis tanpa investasi eksternal atau dengan modal minimal. Hal ini dapat mencakup penggunaan tabungan pribadi, hutang kartu kredit, pinjaman dari keluarga atau teman, dan sumber modal swasta formal. Melakukan bootstrap memungkinkan pengusaha untuk mempertahankan kendali penuh atas bisnis mereka dan menghindari pembagian kepemilikan dengan investor. Namun, membangun bisnis dengan dana internal juga membutuhkan disiplin, kreativitas, dan kecerdasan dalam mengelola keuangan. Dalam pengelolaan keuangan sehari-hari, bootstrapping akan terlihat seperti penghematan biaya, penggunaan sumber daya internal, dan pengelolaan arus kas yang hati-hati. Menurut Corporate Finance Institute, bootstrapping adalah proses membangun bisnis dari awal tanpa menarik investasi atau dengan modal eksternal minimal. Sementara Investopedia mendefinisikan sebagai cara untuk membiayai bisnis kecil dengan membeli dan menggunakan sumber daya dengan biaya pemilik, tanpa berbagi ekuitas atau meminjam uang dari bank. 


Baca juga: Jasa Pembuatan PT Tanpa Ribet & Harga Terjangkau

Bedanya Bootstrapping dan Mencari Investor?

Keduanya merupakan cara yang berbeda untuk membiayai startup. Diatas sudah disampaikan bahwa bootstrapping adalah proses membangun bisnis dengan menggunakan sumber daya internal, hal ini memungkinkan pengusaha mempertahankan kendali penuh atas bisnis mereka. Di sisi lain, mengandalkan investor melibatkan mencari pendanaan eksternal dari investor, seperti angel investor, venture capitalist, atau crowdfunding. Dalam hal ini, investor menerima ekuitas dalam perusahaan sebagai imbalan atas investasi mereka. Keuntungan dari mengandalkan investor adalah potensi untuk mempercepat pertumbuhan bisnis dan mencapai pasar yang lebih besar. Namun, ini juga berarti kehilangan kendali dan ekuitas dalam perusahaan. Keputusan untuk membangun dengan dana sendiri atau dengan mengandalkan investor tergantung pada preferensi pribadi dan tujuan bisnis Anda.

bootstrapping vs mencari investor | founders.co.id

Kelebihan Bootstrapping

Bootstrapping memungkinkan pengusaha untuk mempertahankan kendali penuh atas bisnis mereka dan menghindari pembagian kepemilikan dengan investor. Selain itu, cara ini juga memungkinkan pengusaha untuk menghemat biaya dan menghindari hutang yang tinggi. Contoh nyata dari keberhasilan bootstrapping adalah Mailchimp, platform email marketing yang didirikan pada tahun 2001 oleh Ben Chestnut. Mailchimp hanya mengandalkan modal sendiri sebagai sumber pendanaan selama bertahun-tahun. Saat ini, Mailchimp memiliki lebih dari 20 juta pengguna dan menghasilkan pendapatan tahunan sekitar $700 juta. Keuntungan lain dari pendanaan sendiri tentunya adalah ‘memaksa’ pengusaha untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola keuangan mereka. Dengan cara ini, pengusaha dapat membangun bisnis yang kuat dan sukses tanpa harus menghadapi masalah keuangan di masa depan.


Baca juga: Cara Menghitung Modal Awal untuk Memulai Bisnis

Kekurangan Bootstrapping

Meskipun bootstrapping dapat memberikan banyak manfaat bagi startup, ada beberapa kekurangan yang harus dipertimbangkan. Salah satu kekurangan utama adalah keterbatasan sumber daya. Dengan menjalankan cara ini, pengusaha hanya mengandalkan sumber daya internal, seperti tabungan pribadi atau pinjaman dari keluarga atau teman. Ini berarti bahwa startup mungkin tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk tumbuh dengan cepat atau memenuhi permintaan pelanggan yang tinggi. Selain itu, cara ini juga dapat membatasi kemampuan startup untuk bersaing dengan pesaing yang lebih besar dan mapan. Namun, kekurangan ini dapat diatasi dengan kreativitas dan inovasi dalam mengelola sumber daya yang ada.

Memutuskan Antara Membangun Modal Sendiri atau Mencari Investor

Keputusan antara bootstrapping dan mencari investor tergantung pada preferensi pribadi dan tujuan bisnis Anda. Dengan membangun modal sendiri memungkinkan pengusaha untuk mempertahankan kendali penuh atas bisnis mereka dan menghindari pembagian kepemilikan dengan investor. Namun, cara seperti ini juga membatasi kemampuan startup untuk bersaing dengan pesaing yang lebih besar dan mapan. Di sisi lain, mencari investor dapat memberikan sumber daya tambahan untuk mempercepat pertumbuhan bisnis dan mencapai pasar yang lebih besar. Namun, ini juga berarti kehilangan kendali dan ekuitas dalam perusahaan. Penting untuk mempertimbangkan tujuan jangka panjang bisnis Anda dan memahami persyaratan hukum dan peraturan yang berlaku. Keputusan untuk beralih dari bootstrapping ke mencari investor atau sebaliknya tidak akan mudah, oleh karena itu, pengusaha harus memiliki pemahaman yang jelas dan menyeluruh tentang pertimbangan dan keputusan mereka.

Share the Post:

Related Posts